Essay
(Virus Corona)
Febialhazmi9@gmail.com
Dampak Virus Corona terhadap Bisnis di
Indonesia
Virus
Corona (Covid-19) menurut WHO merupakan wabah yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia yang diketahui menginfeksi saluran pernapasan seperti
gejala flu biasa hingga dapat menyebabkan korbannya meninggal. Wabah ini
berasal dari wuhan China, dan berimbas juga ke seluruh dunia, di karenakan
banyaknya warga negara lokal maupun asing yang keluar masuk negara China. Wabah
Corona tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang namun juga pada sektor
bisnis, tak terkecuali di negara Indonesia. Menurut Ketua Kebijakan Publik
Apindo menyebutkan bahwa tercatat pada bulan januari 2020, ekspor negara Indonesia
sebesar US$ 13,41 miliar lebih rendah 7,16% dibanding bulan sebelumnya Desember
2019 sebesar US$ 14,44 miliar. Jika hal ini terus terjadi maka kedepannya pada
bulan yang akan datang akan terus mengalami penurunan di sektor ekspor.
Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia menidurkan aktivitas bekerja sementara karena keadaan luar biasa ini,
diantara nya dengan memberikan seluruh karyawannya untuk bekerja dari rumah.
Hal ini dikuatkan oleh peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
berupa kebijakan menghindari adanya kerumunan masa yang dapat memicu penularan
virus corona lebih cepat. Namun beda halnya dengan bisnis pada perusahaan
industri dimana perusahaan tersebut membutuhkan seorang pekerja untuk menjalankan
mesin dan tidak bisa untuk dibawa ke rumah. Di sisi lain UKM dan UMKM juga
khawatir bisnis nya macet karena kekurangan faktor produksi berupa bahan baku yang
banyak mendatang dari luar negeri (impor) terutama dari negara China.
Pemerintah telah membatasi barang masuk dari luar negeri demi memutus rantai
wabah corona, dan imbasnya perusahaan kekurangan bahan baku dan menyebabkan
produksi menjadi terhambat. Jika produksi perusahaan terhambat maka kerugian
besar tidak dapat dihindari.
Sementara
itu dampak virus corona juga menyerang bisnis pariwisata yang ada di Indonesia.
Penurunan bahkan hilangnya para wisatawan asing yang berkunjung ke dalam negeri
mengakibatkan pemasukkan devisa ke kas negara berkurang drastis. Wisatawan
asing China yang penyumbang terbanyak pada pariwisata di Indonesia pun
berkurang, apalagi wisatawan negara asing lain juga ikut berkurang karena takut
terinfeksi virus corona. Terlebih lagi pada bulan maret awal 2020 pemerintah
Indonesia menutup semua tempat wisata yang ada di Indonesia sementara waktu
tanpa terkecuali menutup wisatawan asing yang ingin berkunjung. Penurunan
kunjungan wisatawan secara signifikan juga berdampak langsung pada kesejahteraan karyawan pariwisata karena
mereka tidak mendapatkan gaji yang semestinya dengan kondisi seperti ini.
Selain
itu pada bisnis perhotelan juga tak luput dari dampak adanya virus corona.
Salah satu contoh nyata yang dilansir dari liputan 6 yaitu Aston Bogor and Resort memutuskan menutup hotel bintang
empat dan merumahkan 120 karyawannya. Lantas kepala Baparekraf Wishnutama
Kusubandio tidak tinggal diam, ia merespon dengan meyatakan masih mempersiapkan
baebagai kebijakan dan langkah untuk menangani dan mengurangi dampak wabah
pandemi virus corona tau Covid-19 ini. Karena dari Kemenparekraf sendiri masih
memprioritaskan untuk mengatasi wabah corona..
Kesimpulannya
dari essay ini yaitu adanya wabah virus corona di seluruh dunia memiliki dampak
yang sangat besar terhadap sektor bisnis yang ada di Indonesia. Mulai dari UKM,
UMKM, perusahaan industri, pariwisata dan perhotelan mengalami kerugian yang
fantastis. Karena tidak bisa dipungkiri lagi negara Indonesia masih banyak
bergantung pada negara-negara asing terutama negara maju dari segi impor untuk
memenuhi kebutuhan negara. Ditambah lagi salah satu penyumbang devisa terbesar
negara dari sektor pariwisata yang mengalami penurunan wisatawan ang berujung
pada pendapatan negara. Di samping itu Menparekraf tengah mempersiapkan
berbagai kebijakan dan langkah agar dapat mengurangi dampah wabah ini dengan
berbagai usaha, terutama pada sektor pariwisata dan para pekerjanya.
Untuk
mengatasi khawatir pada bisnis karena virus corona, solusi yang diberikan
berdasarkan web yang dilansir dari koinworks.com yaitu 1) pemberian suntikan
modal dipermudah bagi ukm dan umkm. OJK mengularkan beberpa kebijakan salah
satunya menerapkan kebijkan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk
debitur yang terkena dampak penyebaran Covid-19 (termasuk debitur UMKM). 2)
Dorongan stimulus bisnis bagi UKM dan UMKM. Ketua Dewan Komisioner OJK
mendorong stimulus bisnis baru di Indonesia dan juga memperluas kapasitas
industri sektor manufaktur. Hal ini untuk meminimalkan perekonomian nasional
karena dampak virus corona. 3) Relaksasi keuangan bagi dunia usaha oleh BP Jamsostek. Dengan tujuan, agar pebisnis
tidak perlu khawatir lagi dengan nasib para pegawainya atas dampak adanya virus corona. 4) Mendapat
keringanan pajak bagiindustri manufaktur. 5) Penigkatan layanan dan pengawasan
Ekspor-Impor.
Komentar
Posting Komentar